
alat slump test set
Uji slump beton adalah pengujian standar untuk mengukur kekentalan atau konsistensi beton segar sebelum digunakan
Fungsi utama uji slump beton:
- Mengukur konsistensi: Menentukan tingkat kekakuan atau kekentalan adukan beton.
- Menilai workability: Mengukur kemudahan beton untuk dicor, dibentuk, dan diselesaikan.
- Mengontrol kualitas: Memastikan kadar air dalam campuran beton optimal, sehingga kekuatan dan daya tahan beton akhir sesuai dengan yang diinginkan.
- Indikator masalah: Hasil yang tidak sesuai dapat mengindikasikan campuran yang tidak tepat, seperti kelebihan atau kekurangan air.
Peralatan yang digunakan:
- Kerucut Abrams: Sebuah cetakan berbentuk kerucut terpotong, dengan diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm, dan tinggi 30 cm.
- Batang besi penusuk: Berdiameter 16 mm, panjang 60 cm, dan ujungnya dibulatkan, digunakan untuk memadatkan beton di dalam cetakan.
- Alas: Permukaan yang rata dan tidak menyerap.
- Meteran: Untuk mengukur penurunan beton.
Langkah-langkah pengujian:
- Letakkan kerucut Abrams di atas alas yang rata dan basahi permukaannya.
- Isi kerucut dengan adukan beton dalam tiga lapisan, masing-masing sekitar 1/3 volume cetakan.
- Padatkan setiap lapisan dengan 25 kali tusukan batang besi secara merata, menembus lapisan di bawahnya tetapi tidak menyentuh dasar cetakan.
- Setelah lapisan terakhir selesai, ratakan permukaan atasnya.
- Biarkan beton selama sekitar satu menit.
- Angkat kerucut secara perlahan ke atas secara vertikal selama sekitar 3-7 detik, tanpa diputar atau digeser.
- Ukur penurunan (kemerosotan) puncak beton dari ketinggian awal menggunakan meteran.
- Untuk hasil yang akurat, pengujian ini harus dilakukan pada setiap mobil mixer beton yang datang.